Teknik Pemotretan dalam Fotografi

Teknik Pemotreatan Dalam Fotografi


Teknik Pemotretan dalam Fotografi - Dalam aktivitas fotografi teknik pemotretan yang benar memagang peranan kunci dalam menghasilkan foto-foto yang bagus dalam fotografi. Untuk menghasilkan foto yang berkualitas Anda harus tahu teknik pemotretan apa yang ingin dihasilkan.
Nah, dalam Teknik Pemotretan Fotografi hampir sebagian fotografer profesional selalu menerapkan teknik ini dalam pemotretan objek apa pun. Anda yang masih dalam tahap belajar fotografi juga bisa mengaplikasikan teknik-teknik dan tutorial fotografiberikut.

Jepretlah Foto dengan Mendekati Fokus Utama

Objek foto yang Anda jepret terlalu jauh mungkin akan menghasilkan gambar yang kurang sempurna, meski secara umum foto yang dihasilkan jelas dan tajam. Karena itu upayakan agar objek foto yang ingin dijepret didekati sehingga bisa lebih fokus.
Anda bisa mendekatinya secara fisik maupun memanfaatkan fitur zoom pada kamera fotografi. Objek foto yang didekati sehingga mampu mendapati fokus utamanya akan lebih baik dan nampak menarik.

Jepretlah Foto Secara Cepat

Kadangkala terlalu lama melakukan setelan atau membidik fokus akan membuat seseorang kehilangan momen mengabadikan objek foto terbaik. Nah, upayakan begitu Anda menemukan objek dengan tepat langsung dijepret.
Dan jangan lupa untuk melakukan beberapa kali jepretan pada objek yang difoto. Barangkali di antara beberapa foto tersebut akan terdapat perbedaan mana yang nampak sangat menarik dan mana yang biasa saja.

Jepretlah Foto dengan Fokus Pada Objek

Di sini Anda dapat memanfaatkan aperture (bukaan diagframa pada lensa kamera) yang beragam. Tujuannya agar Anda bisa mengenali mana foto yang memiliki kedalaman fokus terbaik. Tiap objek pastinya punya tingkat kedalaman fokus yang berbeda.
Anda harus bisa mendapatkan fokus terbaik pada objek yang dibidikan dan dihasilkan. Anda bisa mencoba menggunakan kedalaman fokus yang kecil maupun yang besar.

Cobalah Gunakan Shutter Speed (Kecepatan Rana)

Dalam dunia fotografi terdapat 3 (tiga) komponen penting yang tak bisa diabaikan yaitu aperture, ISO, dan shutter speed. Shutter speed adalah salah satunya. Anda bisa kemampuan menggunakan shutter speeduntuk 2 (dua) objek yang berbeda.
1.   Shutter speed yang cepat untuk menjepret objek foto bergerak (dinamis). Contohnya aliran air, laju motor, dan sebagainya.
2.   Shutter speed yang lambat untuk menjepret objek foto diam (statis). Contohnya pemandangan alam. Di sini Anda bisa menggunakan bantuan tripod agar hasil fotonya berkualitas.

Jepret Foto dengan Memperhatikan Cuaca dan Cahaya

Jika Anda ingin memotret objek yang berada di ruang terbuka atau alam, maka kondisi cuaca dan cahaya harus Anda perhatikan. Untuk foto yang ingin diberi latar cerah pilih cuaca yang mendukung yaitu ketika cerah atau panas.
Sementara jika Anda ingin menghasilkan foto dengan latar siluet maka posisi cahay yaitu matahari harsus berada di belakang. Sedangkan jika ingin fokus pada objek pilih cahaya di depan maupun sampingnya. Gunakan filter polarisasi untuk menghasilkan foto yang bagus.

Gunakan Kamera DSLR untuk Astrofotgrafi

Biasanya dalam fotografi terdapat kegiatan memotret benda-benda langit dan luar angkasa. Kegiatan fotografi tersebut biasanya disebut dengan astrofotografi. Tentu saja untuk memotret benda-benda langit tidak bisa sembarangan mengingat objeknya sangat jauh dan sulit dijangkau.
Namun Anda bisa menggunakan teknik astrofotografi untuk memotret objek tersebut. Kamera DSLR adalah kamera terbaik untuk memotret objek tersebut. Anda bisa memanfaatkan manual mode untuk pengaturan sebelum memotret.

Coba Bereksperimen dengan Aneka Mode

Mode auto biasanya memang mudah digunakan. Anda tak perlu melakukan settingan tinggal memotret dan mengatur fokus dengan sebaik mungkin. Namun tak ada salahnya menggunakan mode semi auto atau mode manual.
Nah, tentunya tutorial fotografi di atas masih bisa Anda kembangkan.

Tips dan Cara Fotografi Bagi Pemula


Sebagian besar orang mungkin akan kagum ketika ditunjukkan dengan foto-foto hasil fotografi yang berkualitas. Itulah salah satu kekuatan sekaligus kelebihan yang dimiliki oleh hasil fotografi yang baik. Tak heran jika fotografi sekarang ini menjadi hobi dan kegiatan yang populer dan asyik.
Tentu saja untuk menghasilkan jepretan foto-foto yang handal dibutuhkan kemampuan yang sebanding pula. Oleh karena itu, seorang fotografer harus memiliki teknik fotografi yang baik guna menghasilkan foto-foto yang bagus. Untuk menguasai kemampuan fotografi yang baik dibutuhkan latihan dan pengalaman yang terus diasah. Bagi Anda yang belum begitu mengenal dunia fotografi dan ingin menjadi fotografer profesional, latihan merupakan hal wajib yang harus dilakukan.
Berikut beberapa tips, teknik, dan cara fotografi bagi pemula yang layak Anda simak.

Pahami Cara Kerja Kamera Fotografi

Anda bisa belajar otodidak melalui buku panduan (manual book) atau dari internet bagaimana cara mengoperasionalkan kamera fotografi serta seluk beluknya. Anda pun bisa belajar dari rekan atau orang lain. Pelajari dasarnya dahulu. Setelah itu baru mempelajari detailnya.
Ingat dalam dunia fotografi ada beberapa macam jenis kamera seperti kamera digital (DSLR), kamera SLR, dan kamera saku (pocket camera). Untuk pemula gunakan kamera biasa saja terlebih dahulu.

Pahami Komponen Inti dalam Fotografi

Ada 3 (tiga) komponen dalam fotografi yang harus diketahui dan dipahami bagi fotografer pemula yaitu shutter speed (kecepatan rana),aperture (bukaan diagframa pada lensa kamera), dan ISO (ukuran sensitifitas kamera).Ketiga komponen pada kamera fotografi tersebut saling terkait sehingga harus dipahami dengan baik seorang fotografer pemula.

Pelajari Istilah-istilah Fotografi

Ingat dalam dunia fotografi terdapat berbagai istilah. Anda harus memahami istilah-istilah tersebut yang tujuannya membantu Anda memahami bagaimana dunia fotografi. Dan yang lebih penting lagi istilah-istilah tersebut sangat membantu Anda menjadi seorang fotografer profesional. Anda bisa mengakses berbagai sumber untuk memahami istilah-istilah fotografi mulai buku, majalah, internet maupun pendapat orang lain. Anda pun bisa bergabung dalam komunitas belajar fotografi agar memahami teknik dan cara fotografi bagi pemula.

Bawa Selalu Kamera Ketika Pergi

Ketika Anda bepergian selalu bawa kamera Anda. meski Anda belum begitu mahir dan masih amatir dalam urusan fotografi tak ada salahnya menyiapkan kamera di mana pun dan kapan pun Anda berada. Luangkan waktu Anda untuk belajar fotografi. Buat daftar objek yang ingin dipotret.
Begitu menemukan objek yang dirasa menarik Anda bisa mencoba melatih dan mengasah kemampuan fotografi Anda. Di sinilah ajang Anda menguji coba kemampuan fotografi sekaligus tempat berlatih.

Kembangkan Imajinasi dan Kreatifitas

Menjepret foto bisa dilakukan pada objek apa pun baik itu objek diam (statis) maupun objek bergerak (dinamis). Anda bia mencoba kemampuan fotografi Anda pada kedua objek tersebut. Banyak sekali objek yang bisa Anda eksplor dan jadikan objek fotografi.
Ketika Anda menjumpai objek yang sama cobalah untuk menjepretnya dari sudut pandang yang berbeda. satu objek bisa menghasilkan beragam sudut pandang. Kembangkan dan asah imajinasi dan kreatifitas fotografi Anda dengan berbagai eksperimen.

Jangan Takut untuk Mencoba

Biasanya seorang pemula senang memotret dalam suasana sendiri dan jarang ingin memotret ketika berada di kerumunan orang atau dalam suasana yang ramah. Nah, hal tersebut bisa menjadi penghambat Anda jika ingin menjadi fotografer profesional. Berani mencoba memotret dalam suasana sendiri maupun ketika berada di kerumunan orang.
Begitulan berbagai cara fotografi bagi pemula yang perlu Anda pahami dan pelajari. Selamat mencoba!

6 Cara Agar Foto Makanan Anda Sukses Bikin Orang Lapar


6 Cara Agar Foto Makanan Anda Sukses Bikin Orang Lapar - Foto makanan dan orang lapar menjadi fenomena fotografi yang cukup menarik untuk diikuti apalagi foto orang lapar dengan opini pro dan kontranya. Namun dibalik kontroversi orang-orang yang suka memotret makanan, nyatanya apabila dilakukan dengan teknik yang baik foto makanan yang dihasilkan bisa menarik dan menjadi karya seni. Fotografi makanan tidak hanya populer di sosial media tetapi juga untuk kepentingan bisnis misalnya untuk pemotretan review restoran atau untuk menarik perhatian konsumen bagi pemilik bisnis makanan. Oleh karena itu fotografi makanan juga sebenarnya merupakan hal yang serius. Foto makanan yang baik adalah foto yang bisa mengundang selera makan orang yang melihatnya hanya dengan indera visual saja, karena dari foto tidak bisa tercium aroma makanannya dan tidak bisa merasakan kelezatannya. Untuk menghasilkan foto makanan yang bisa memenuhi syarat ini, berikut adalah triknya.

Latar belakang yang bersih

Primadona dalam sebuah foto makanan tentu adalah makanan itu sendiri. Karenanya, singkirkan dari frame hal-hal yang bisa mengganggu dari pesona makanan sehingga background makanan tampak bersih dan focal point-nya langsung tertuju pada makanan. Menambahkan beberapa elemen untuk mempermanis frame boleh saja dilakukan seperti meletakkan sendok dan garpu serta serbet atau bunga kecil, namun jangan sampai mengganggu perhatian utama dari komposisi foto.

Gunakan cahaya alami

Tidak perlu menggunakan flash saat melakukan pemotretan makanan. Biarkan kilau minyak yang ada pada makanan bersinar dengan pantulan dari cahaya matahari atau penerangan yang ada pada ruangan. Anda bisa menerapkan teknik lighting untuk mengumpulkan cahaya matahari pada satu objek yang diinginkan sehingga gambar terlihat cukup jelas meski tanpa menggunakan lampu flash.

Cari sudut pandang yang menarik

Carilah sudut pandang yang menarik dan menonjolkan bagian makanan yang membuat lidah bergoyang. Salah satu teknik angling yang bisa Anda coba adalah dengan mencari angle sedemikan rupa sehingga cahaya matahari hanya menyinari sebagian per mukaan saja. Dengan teknik ini maka shading akan tercipta dengan alami dan memberikan gambar titik fokus yang memiliki sudut pandang menarik.

Perlihatkan pesona makanan yang tersembunyi

Ketika akan memotret satu sajian makanan, coba cari dulu apa yang menjadi highlight dari makanan tersebut. Misalnya untuk makanan pastry di mana di dalam kue terdapat filling yang akan meleleh apabila dibelah. Anda bisa membelah kue ini lalu memposisikan makanan dengan posisi filling yang terlihat oleh lensa. Contoh lain misalnya Anda ingin memotret makanan khas Jepang yaitu takoyaki dengan topping katsuobushi yang apabil makanan masih panas ia akan terlihat seperti menari-nari. Anda bsia mengambil angle dari samping yang memperlihatkan asap yang mengepul dari makanan dan membuat toppingnya berkibar.

Komposisi yang seimbang

Makanan akan terlihat lebih menarik apabila ia memiliki warna yang beragam. Oleh karena itulah kebanyakan restoran menyajikan makanan dalam piring putih agar kombinasi warna pada makanan bisa terlihat dengan jelas dan mengundang selera makan. Jika makanan yang Anda potret terlalu polos, Anda bisa mencari benda lain yang berwarna kontras untuk mendampingi makanan agar tidak terlihat kosong.

Setting macro

Fotografi makanan adalah teknik foto yang menggunakan teknik close-up atau jarak dekat. Jika Anda punya, gunakanlah lensa macro pada kamera DSLR untuk membuat tekstur makanan lebih menarik. Jika tidak ada lensa macro, kebanyakan kamera pada smartphone atau kamera DSLR sendiri sudah memiliki kemampuan untuk memotret macro.

Perhatikan Hal Berikut Untuk Memilih Kamera Pertama Anda


Fotografi saat ini merupakan hobi yang semakin meluas dan banyak digandrungi terutama oleh anak muda. Selain menarik dan bisa menghasilkan karya seni yang indah, fotografi adalah hobi yang bisa menghasilkan alias Anda bisa menjadikan fotografi sebagai sumber pendapatan. Langkah pertama untuk Anda yang tertarik menjadi fotografer tentu adalah memiliki kamera yang pas. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa semakin canggih kamera maka semakin mahal harganya. Namun kamera yang cocok untuk Anda bukan berarti harus kamera yang paling mahal. Yang paling penting untuk fotografer pemula adalah melatih mata untuk bisa melihat objek yang bisa jadi foto cantik. Lalu apa yang mesti diperhatikan dalam memilih sebuah kamera untuk pemula? Ini dia jawabannya.

Sesuai kebutuhan

Membeli kamera pertama yang cocok untuk Anda tentu disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk dokumentasi kebutuhan keluarga, untuk hobi ulik fotografi, atau untuk keperluan tugas mahasiswa yang mengambil mata kuliah fotografi. Dalam artikel ini diasumsikan Anda ingin membeli kamera untuk mendalami hobi fotografi. Maka starter kit yang disarankan adalah bodi kamera, lensa wide misalnya 18-55 mm, fast lense dengan bukaan terbesar minimal f/2, dan bisa ditambah dengan lensa tele dengan ukuran 70-300 mm. Starter kit ini sudah cukup untuk latihan mengambil foto dalam cahaya yang kurang dan dalam melatih teknik Depth of Field yang sempit.  Untuk pemilihan lensa sebaiknya tidak perlu banyak-banyak dulu karena selain mahal, lebih baik Anda kuasai teknik-teknik menggunakan lensa yang ada.

Perhatikan sensor

Jenis sensor yang ada pada kamera terutama kamera DSLR secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu full frame, APS-C, dan four thirds. Dari ketiga jenis sensor tersebut yang paling banyak digunakan adalah jenis sensor four thirds. Ini karena ia memiliki bobot yang lebih ringan, bodinya lebih kecil, memiliki ukuran sensor yang kecil tetapi tidak mengurangi kualitas gambar. Sementara untuk sensor full frame, bodinya lebih berat namun tidak ada gambar yang terpotong atau apa yang terlihat dalam viewfinder maka itulah hasil fotonya. Sedangkan untuk sensor APS-C bodinya memang lebih ringan dibanidngkan full frame tetapi gambar yang dihasilkan kurang baik.

Image stabilization

Karena belum terbiasa menggunakan kamera, mungkin tangan Anda belum stabil untuk menggenggam kamera. Tangan yang agak bergetar saat mengambil gambar tidak akan berpengaruh banyak apabila mengambil gambar di siang hari. Tetapi blur akan terlihat jelas apabila Anda menggunakan tangan yang belum stabil untuk mengambil gambar di malam hari. Maka dari itu selain bisa mempertimbangkan untuk beli tripod, pilihlah kamera dengan fitur image stabilization atau anti getar. Fitur ini akan membuat gambar tetap stabil meski diambil dalam keadaan gelap atau mengambil gambar jarak jauh.

Hati-hati pilih merk

Maksudnya bukan memilih kamera denga merk terbaik karena masing-masing kamera punya kelebihan dan harganya sendiri-sendiri. Maksudnya adalah Anda harus setia dengan merk kamera yang Anda gunakan. Ini berhubungan dengan gear yang akan Anda tambah dan terus tambah suatu hari nanti dan tentunya harus satu merk dengan kamera Anda. Menggunakan  gear merk lain pada merk kamera yang berbeda bisa merusak keduanya dan membuat Anda rugi besar. Memilih merk apa yang ingin dipakai bisa dengan melihat teman-teman sesama fotografer di sekitar Anda. Dengan menyamakan merk, Anda nanti bisa saling bertukar gear atau teknik sehingga budget Anda untuk hobi bisa dihemat.

Tips Untuk Foto Traveling Bagi Fotografer Pemula


Tips Atau Cara Foto Traveling Bagi Fotografer Pemula - Saat Anda traveling tentu yang tidak boleh dilupakan adalah dokumentasi. Ada kepuasan sendiri bisa mendapatkan gambar yang bagus dan membuat orang lain tertarik untuk mengunjungi tempat yang Anda ambil fotonya tersebut. Anda tentu juga menginginkan cara foto traveling yang diambil akan tampak bagus untuk dipajang di sosial media yang Anda miliki agar tidak kalah dengan traveler profesional lainnya. Bagi Anda yang masih awam dengan fotografi, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar foto traveling yang diambil bisa terlihat profesional. Masalah umum yang dirasakan oleh fotografer pemula adalah mereka tidak bisa memasukkan komposisi yang pas ke dalam frame dan menghasilkan kesan yang sama seperti yang dilihat dengan mata sendiri. Ini dia tips untuk mengambil foto traveling yang menarik.

Cari frame alami

Foto landscape dengan objek tertentu atau foto pemandangan luas mungkin terlihat agak membosankan untuk Anda. Anda bisa memberikan warna baru pada foto dengan menambahkan frame alami yang ada di sekitar Anda. Frame ini bisa berupa ranting atau dedaunan yang menjulur ke bawah, ata jendela di mana target foto Anda tertangkap dalam frame jendela tersebut. Dengan memasukkan frame alami ke dalam foto, maka Anda juga menciptakan focal point kepada objek foto sehingga perhatian orang yang melihat foto tersebut akan tertuju pada objek utama.

Manfaatkan fitur panorama

Masih banyak orang yang tidak tahu bahwa kamera yang mereka bawa memiliki fitur untuk mengambil gambar secara panorama, tidak hanya landscape atau portrait saja. Mengambil gambar dengan panorama mode akan memungkinkan Anda mengambil gambar lebih luas dan panjang dalam satu frame, efeknya hampir sama dengan lensa fisheye. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan gambar pemandangan yang tidak harus terpotong dan menambah dimensi pada foto tersebut.

Masukkan unsur lokal

Salah satu daya tarik dari setiap tempat wisata adalah kearifan lokalnya dengan segala budaya yang berbeda-beda di setiap daerah. Mengabadikan kekayaan lokal di setiap objek wisata yang Anda kunjungi bisa menambah nilai pada foto yang Anda hasilkan. Tidak selalu objek, Anda juga bisa mengambil foto masyarakat lokal yang sedang beraktivitas dan menunjukkan karakter daerahnya. Tentu Anda harus meminta ijin terlebih dahulu untuk mengambil foto orang tersebut.

Gunakan focal length standar

Ketika Anda liburan, tentu sudah banyak barang yang dibawa dan akan kesulitan apabila beban ditambah dengan gear kamera yang bisa berkilo-kilo beratnya. Belajarlah untuk puas dengan menggunakan gear kamera seminimal mungkin, termasuk tidak perlu membawa lensa dengan berbagai macam focal length. Bawalah lensa yang cukup lebar untuk mengambil gambar landscape sehingga komposisi yang masuk dalam  frame bisa melengkapi konsep foto. Bila butuh untuk memotret objek dari jarak dekat, dekatilah dengan berjalan apabila memungkinkan dan manfaatkan fitur zoom standar.

Kamera stand-by selalu

Dalam fotografi yang penting adalah momennya. Anda tentu tidak ingin kehilangan momen mengabadikan sebuah peristiwa atau objek karena setting kamera yang belum siap. Agar Anda selalu siap mengambil gambar, atur setting kamera dengan f/5.6 dan ISO 400 untuk menaikkan kecepatan shutter sehingga momen bisa langsung tertangkap oleh kamera.

Maksimalkan cahaya siang hari

Dengan pencahayaan yang cukup Anda tidak perlu untuk menggunakan flash dalam mengambil gambar. Maka dari itu maksimalkan waktu hunting foto Anda pada siang hari karena pada malam hari dibutuhkan pengaturan yang lebih rumit dibandingkan siang hari. Namun bukan berarti foto yang diambil malam hari tidak sama menarik dengan foto siang hari. Mengambil foto pada malam  hari membutuhkan kestabilan tangan agar gambar tidak blur dan pengaturan ISO yang pas.

Cara Mengambil Foto Bagus Saat Gelap


Cara Mengambil Foto Bagus Saat Gelap - Bagi Anda yang memiliki hobi fotografi tetapi memiliki kesibukan pada siang hari, tentu waktu yang Anda habiskan untuk hunting foto terbatas. Gambar yang dihasilkan tidak bagus dan kabur menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang malas untuk hunting foto saat malam hari. Padahal gambar yang diambil pada malam hari bisa memberikan kesan eksotis tersendiri. Pada dasarnya semua jenis kamera saku ataupun DSRL sudah memiliki kemampuan untuk mengambil gambar yang bagus saat pencahayaan sedang minim. Hanya tinggal memanfaatkan fitur yang ada pada kamera ditambah dengan teknik metering yang mumpuni. Yang tidak kalah penting adalah penggunaan penyangga kamera yang stabil karena jika kamera goyang sedikit maka gambar yang kabur akan terlihat jelas pada kondisi pencahayaan yang kurang.

Gunakan tripod

Dalam keadaan cahaya yang kurang shutter speed akan berjalan dengan lebih lambat sehingga apabila kamera goyang sedikit saja maka gambar yang dihasilkan bisa blur atau kabur. Untuk menghasilkan gambar yang tajam, letakkan kamera pada penyangga misalnya tripod. Sesuaikan ukuran tripod dengan berat kamera agar kaki-kakinya stabil. Jika tidak ada tripod, Anda bisa memanfaatkan permukaan datar untuk mengambil gambar misalnya batu atau tembok. Jangan lupa untuk mematikan flash otomatis agar panorama yang diinginkan bisa masuk dalam frame.

Naikkan ISO

Jika tidak ada tripod atau penyangga yang bisa Anda gunakan, terpaksanya mengambil gambar dengan menggunakan pegangan tangan saja. Teknik untuk mengambil gambar yang stabil tanpa goyang adalah dengan menahan napas dan tempelkan tangan yang memegang kamera ke badan agar ada tumpuan. Untuk memendekkan kecepatan shutter sehingga gambar blur bisa dikurangi, naikkan setting ISO-nya. Namun menaikkan setting ISO bisa beresiko pada hasil gambar yang terlalu banyak noise. Maka dari itu setiap mengambil gambar langsung lihat hasilnya dan cari gambar yang paling bagus.

Setting white balance

Kamera apa saja sudah secara default mengatur white balance ke auto untuk menangkap cahaya gambar dengan baik. Setting default ini sebenarnya sudah cukup baik untuk mengambil gambar dengan pencahayaan yang kurang. Namun apabila Anda bermain dengan preset satu ke preset lainnya mungkin akan lebih mendapatkan gambar yang lebih baik sesuai dengan sumber cahaya. Misalnya mengambil gambar kembang api, lampu neon pada penerangan terowongan, jendela-jendela pada toko, dan lain sebagainya. Satu setting white balance yang baik pada satu cahaya gambar belum tentu bagus diterapkan pada situasi cahaya lainnya.

Membuat foto lightrail

Anda pasti pernah melihat banyak foto malam hari yang mengambil foto jalanan kota yang dipenuhi dengan lampu dan kendaraan bermotor. Kendaraan-kendaraan bermotor yang lalu lalang menjadi kabur dan hanya terlihat berupa garis-garis cahaya yang bercampur dan menyambung sehingga menghasilkan foto neon yang futuristik dan tampak seperti rekayasa digital, bukan diambil dari objek nyata.  Teknik menghasilkan foto seperti ini sederhana saja, cukup dengan menurunkan kecepatan shutter tanpa menggunakan flash. Kemudian carilah sudut pandang yang rendah untuk mendapatkan jejak cahaya dari lampu.

Efek starbust

Ingin membuat foto terlihat lebih hidup dengan memanfaatkan penerangan lampu sekitar? Caranya adalah menggunakan Aperture yang kecil. Dengan Aperture yang kecil, maka gambar yang dihasilkan akan lebih berdimensi dan mempertajam gambar tidak hanya di foreground atau background saja, tetapi keduanya. Teknik ini juga akan membuat cahaya lampu lebih hidup dan memancarkan cahaya yang lebih sparklik dibandingkan foto biasa.

Cara Mengetahui Shutter Count pada Kamera SLR

cara mengetahui shutter count pada kamera slr

Apa Itu Shutter Count?
Shutter count merupakan jumlah total berapa kali shutter pada kamera sudah ditekan sehingga bisa menghasilkan satu foto. Untuk apa perlu mengetahui shutter count pada kamera? Perlu diketahui, sebenarnya ada banyak keuntungan yang bisa didapat dengan mengetahui shutter count kamera. Berikut beberapa diantaranya:

Dapat Memprediksi Sampai Kapan Kamera Bisa Bekerja Baik

Keuntungan pertama Anda bisa memperkirakan sampai kapan kamera bisa bekerja maksimal. Pasalnya shutter count ibarat hitungan berapa kilomoter pada kendaraan bermotor. Sistem kerja mekanis kamera tidak berbeda dengan barang lainnya juga mempunyai keterbatasan. Oleh karenanya bila shutter count didapati sudah terlalu besar, ada kemungkinkan mekanisme dan fungsi kerja kamera akan terganggu atau malah rusak. Ringkasnya kamera tidak bisa bekerja secara prima seperti sedia kala.
Sebagai info tambahan, saat Anda menekan shutter secara otomatis sejumlah fungsi mekanis akan bekerja di dalam kamera hingga didapati hasil berupa foto. Fungsi tersebut tersusun  atas sejumlah komponen yang bisa dibilang cukup ringkih dan juga mempunyai batasan penggunaan. Adapun standar kamera SLR yang baik mencapai shutter count 100 ribu. Hal ini berarti Anda bisa menghasilkan 100 ribu foto dari satu unit kamera SLR tanpa perlu bermasalah dengan kamera rusak. Namun, beberapa produk kamera papan atas mengklaim produknya mampu mencapai shutter count 200 ribu tanpa kerusakan kamera.

Bermanfaat Ketika Membeli Kamera Second

Mengetahui shutter count sekiranya juga bermanfaat saat Anda akan membeli kamera bekas. Membeli kamera bekas sebenarnya cukup berisiko. Tidak heran bila kamera bekas kerap dibandrol dengan harga amat murah. Akan tetapi, dengan mengetahui shutter count Anda bisa menekan risiko yang ada. Dengan demikian Anda bisa menawar kamera bekas dengan harga yang memang layak sebanding spek produk saat akan dibeli.
Setelah mengetahui keutungannya, lantas yang menjadi pertanyaan bagaimana cara mengetahui shutter count pada kamera SLR? Salah satu cara alternatif yang bisa Anda coba yaitu menggunakan EXIF Viewer Online. Cara alternatif ini termasuk yang cara gampang dan mudah. Anda hanya perlu mengakses webnya, mengunggah foto sampel dari kamera yang ingin diketahui shutter count-nya, lalu menunggu sederet data EXIF.
Dengan menggunakan EXIF Viewer Online program secara otomatis akan menghitung berapa shutter count pada kamera. Seperlu mengetahui shutter count, Anda bisa menarik scroll bar ke bawah lalu melihat data yang ditampilkan. Misalnya saja diberikan data shutter count kamera Anda adalah 24646 berarti kamera tersebut sudah ditekan sebanyak dua puluh empat ribu enam ratus empat puluh enam kali ketika menghasilkan foto yang dipilih.
Selain itu, Anda bisa juga mengunduh program EXIF Viewer. Beberapa program khusus sengaja dirancang untuk dapat melihat data EXIF, diantaranya yaitu:

1. EOS Info

Program yang satu ini dapat Anda gunakan untuk mengeahui shutter count kamera SLR secara akurat. Misalnya saja kamera SLR Canon (EOS). Namun, perlu diketahui program ini hanya bekerja di perangkat Windows saja.

2. iExifer

Bagi Anda yang menggunakan perangkat Mac bisa memilih program iExifer seperlu mengetahui shutter count kamera SLR. Anda bisa mengunduh program iExifer melalui Mac App Store. Program ini termasuk program berbayar. Adapun bagi Anda yang ingin mencoba program versi gratisnya bisa menjajal Simple Exif Viewer.

3. Opanda Exif Viewer

Tidak berbeda dengan EOS Info, Opanda Exif Viewer juga merupakan program khusus Exif Viewer yang berjalan apik pada Windows.

Tutorial Cara Setting Exposure Compensation

Tutorial Cara Setting Exposure Compensation


Cara Setting Exposure CompensationSecanggih apapun kamera dan cara setting yang dimiliki, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kesalahan yang mengurangi kualitas hasil jepretan. Misalnya saja kesalahan saat mengukur kondisi cahaya obyek yang akan dibidik. Perlu diketahui bahwa kamera mempunyai kecenderungan membawa obyek mendekati warna abu-abu 18%. Kecenderungan ini sebenarnya mesti dihindari. Inilah waktunya menggunakan setting Exposure Compensation atau kompensasi exposure.

Sebelumnya Cara Setting Exposure Compensation perlu diketahui, bahwa obyek foto mendekati warna abu-abu 18% artinya obyek foto tersebut sedikit digelapkan atau diterangkan oleh kamera agar menuju abu-abu. Tanpa pengaturan khusus proses tersebut akan berlangsung otomatis. Misalnya saja obyek foto yang didominasi warna putih. Oleh kamera dominasi warna putih tersebut akan sedikit digelapkan menjadi keabu-abuan. Kondisi tersebut merupakan kondisi dimana foto menjadi under exposure compesation secara keseluruhan.
Di sisi lain, obyek foto yang didominasi warna hitam oleh kamera juga akan diterangkan menuju keabu-abuan agar bisa over exposure secara keseluruhan. Kamera yang membawa semua obyek foto ke abu-abu 18% sebenarnya merupakan kelemahan sistem matering kamera. Kelemahan itulah yang mest ditekan atau dihindari. Adapun salah satu cara yang bisa diupayakan yaitu menggunakan


exposure compensation

Exposure compensation merupakan teknik khusus seperlu memberi perintah pada kamera agar mengijinkan lebih banyak atau lebih sedikit cahaya masuk ke lensa terlepas dari pengukuran lightmeter. Ringkasnya dengan exposure compesation Anda bisa mengembalikan obyek foto yang under atau over. Dengan demikian warna hitam akan kembali terlihat hitam dan warna putih terlihat akan kembali putih.
Teknik ini sangat bermanfaat bila Anda mesti memotret dengan background yang didominasi warna hitam atau putih. Saat memotret dengan latar hitam, tanpa menggunakan exposure compesation biasanya kamera secara otomatis akan membuat warna foto lebih terang seperlu menghasilkan foto over exposure dan terlihat seperti abu-abu. Lantas bagaimana bila Anda ingin foto low key yang cenderung lebih gelap?
Dalam hal ini Anda mesti mengatur exposure compesation misal mengurangi 2 stop. Hasilnya foto akan lebih gelap tanpa ada upaya over exposure oleh kamera. Untuk bisa menikmati tekni exposure compesation, berikut diberikan tutorial cara settingnya pada kamera DSLR.
Cara Setting Exposure Compensation.
Tutorial cara setting exposure compensation ini diberikan khusus untuk kamera DSLR Nikon atau Canon.


Adapun untuk setting exposure compensation DSLR Canon berikut caranya:

1. Gunakan jari jempol untuk memutar quick control dial ke kiri atau ke kanan. Lakukan sembari melirik pada bagian panel LCD sisi atas.
2. Putar tombol ke kiri seperlu memberi perintah pada kamera untuk mengunderexpose foto sembari memutar ke sisi kanan agar kamera over.
3. Manfaatkan layar LCD yang berada di belakang dengan Quick Control screen.

Untuk kamera DSLR Nikon, cara setting bisa Anda lakukan mengikuti langkah berikut ini:

1. Tekan tombol exposure compesation menggunakan jari telunjuk.
2. Dalam kondisi tetap menekan tombol exposure compesation, putar roda comamnd dial di sisi belakang kamera dari ke kanan atau ke kiri menggunakan jempol.
3. Amati panel LCD di bagian atas, perhatikan angka yang terlihat sembari memutar seberapa besar exposure compesation yang diinginkan.
Untuk bisa menggunakan exposure compesation, pastikan kamera sudah terpasang pada mode program, aperture priority, atau shutter. Jadi exposure compesation memang tida bekerja pada mode auto. Adapun untuk tutorial cara setting exposure compesation kamera lain biasanya sudah dicantumkan dalam buku panduan. Sekian dan semoga bermanfaat.

7 Teknik Pemotretan Ini Dapat Mengasah Keahlian Fotografer

teknik pemotretan ini dapat mengasah keahlian fotografer

7 Teknik Pemotretan
Agar bisa mendapatkan foto yang menarik sebenarnya perlu melibatkan pemikiran dan ide kreatif. Jadi memang tidak bisa sembarang jepret. Meski berbekal peralatan fotografi lengkap dan berkualitas, bila tidak diimbangi dengan keahlian dalam menangkap suatu obyek tertentu bisa jadi hasilnya akan terasa kurang memuaskan. Adapun berikut ini diberikan 7 teknik pemotretan yang dapat mengasah keahlian fotografer, diantaranya:

1. Potret Lebih Dekat ke POI

POI atau Point of Interest merupakan fokus utama dalam foto. Setiap kali Anda melihat obyek, maka usahakan untuk bisa bergerak mendekat. Tujuannya supaya frame atau foto terlihat padat dan gemuk. Saat memotret memang lebih baik tidak meninggalkan ruang kosong terlalu banyak karena malah membuat obyek terlihat samar. Bila memang sukar untuk mendekat, manfaatkan fitur zoom yang tersedia pada kamera.

2. Bidik Secara Cepat Untuk Mengabadikan Momen

Jangan biarkan diri Anda terhanyut melakukan pengaturan terlalu lama. Karena saat tengah sibuk mengotak-atik pengaturan bisa jadi Anda melewatkan momen berharga. Untuk itu, lakukan pemotretan sesegera mungkin dan tidak perlu khawatir mengambil banyak foto.

3. Cerdas Dalam Mengkomposisi Obyek Dalam Foto

Komposisi yang seimbang dapat membuat foto terlihat lebih menarik. Kebanyakan orang pun cenderung lebih merespon foto dengan komposisi yang seimbang untuk setiap elemennya. Oleh karena itu, dalam hal ini Anda mesti cerdas dalam mengkoposisikan obyek dalam foto. Sebisa mungkin buat foto bisa mengarahkan mata menuju obyek yang menjadi pusat misal dengan menggunakan pola atau garis.

4. Selektif Menampilkan Elemen Dalam Foto

Pilih elemen-elemen yang mungkin mengalihkan perhatian dari obyek utama. Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan yaitu melakukan komposisi lewat jendela bidik kamera. Bila diperlukan geser posisi bila dari jendela bidik kamera ternyata terlihat ada pengganggu seperti ranting pohon, kabel listrik, atau lainnya.

5. Fokus pada Obyek

Tidak ada salahnya bila Anda melakukan sejumlah trial menggunakan aperture yang berbeda. Hal ini bisa dicoba seperlu mendapatkan hasil yang sesuai keinginan. Selain itu, Anda juga bisa memeriksa hasil guna mencari tahu bagaimana DoF alias Depth of Field dari hasil bidikan. DoF yang sempit atau kecil umumnya akan menghasilkan foto dengan fokus tepat pada obyek karena background bakal terlihat blur. Sebaliknya DoF yang besar akan menghasilkan foto dengan fokus ke semua area yang ketara di jendela bidik. Adapun DoF yang besar biasanya lebih cocok bila digunakan untuk memotret panorama.

6. Perhatikan Arah Sumber Cahaya

Untuk pemotretan outdoor, Anda perlu mempertimbangkan posisi matahari sebagai sumber cahaya. Bila Anda ingin membuat foto siluet, maka pilih posisi dengan posisi matahari berada di belakang. Sementara bila Anda menginginkan foto dengan cahaya fokus pada obyek, maka pilih posisi dimana matahari berada di sisi samping atau depan. Sumber cahaya matahari sebenarnya bisa digantikan menggunakan lampu yang dirasa lebih fleksibel untuk menentukan arah datangnya cahaya. Dengan begitu Anda bisa lebih mudah mendapatkan hasil foto yang lebih apik.

7. Bermain dengan Shutter Speed

Salah satu kesenangan dalam dunia fotografi yaitu bisa memperlambat jeda waktu atau membidik obyek sepersekian detik. Anda bisa menggunakan teknik shutter speed yang cukup lambat dan tripod. Misalnya Anda ingin membidik aliran air terjun bisa menggunakan teknis shutter speed berkecepatan 1/500 ke atas. Teknik tersebut cukup pas untuk menangkap obyek yang bergerak.

Inilah Tips Fotografi Bagi Pemula yang Perlu Anda Tahu


Tips Fotografi Bagi Pemula Yang Perlu Anda Ketahui

Inilah Tips Fotografi Bagi Pemula yang Perlu Anda Tahu !! - Untuk mendapatkan hasil yang bagus, seorang fotografer memang mesti mengetahui tips fotografi yang benar. Tidak terkecuali bagi pemula. Adapun beberapa tips fotografi yang diberikan kali ini bisa diaplikasikan pada banyak jenis kamera seperti kamera ponsel atau kamera saku. Jadi tidak harus kamera DSLR. Kira-kira apa saja tips fotografi yang dimaksud? Berikut diantaranya: Rule of Thirds Merupakan sebuah teknik komposisi yang cukup mudah dipelajari. Ringkasnya objek yang dibidik akan terlihat lebih menarik bila posisi obyek sengaja tidak tepat di tengah. Sebagian besar jenis kamera, termasuk kamera ponsel sudah memiliki pengaturan grid. Pengaturan yang dimaksud biasanya terdiri dari 2 garis vertikal dan 2 garis horizontal. Karenanya foto yang ditangkap seolah akan terlihat seperti terbagi menjadi 9 bagian. Seperlu mendapatkan foto yang menarik Anda bisa mengaktifkan pengaturan ini dan memposisikan obyek berada di 2/3 bagian foto berdasar garis panduan yang ada. Ubah Sudut Pandang atau Ketinggian Kamera Pada umumnya orang mengambil gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan mata. Sebenarnya cara tersebut termasuk cara yang monoton dan cenderung membosankan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya menggeser posisi kamera ke atas atau ke bawah seperlu mendapat hasil jepretan yang lebih menarik. Kekurangannya, Anda akan cukup kesulitan melihat apa yang dibidik melalui viewfinder. Namun, berbekal pengalaman bisa jadi Anda akan menemukan cara unik atau sederhana lainnya untuk memotret. Misalnya saja Anda bisa menggunakan kamera yang memiliki LCD fleksibel yang dapat diputar. Pilih Kualitas dan Resolusi Maksimal Untuk mengabadikan hasil jepretan jangan ragu menggunakan kualitas dan resolusi maksimal. Bila khawatir kehabisan memory card, tentu Anda bisa membawa memory card cadangan. Pasalnya memory card sekarang ini bukan barang mewah i. Jadi sekiranya tidak perlu berhemat dengan memilih ukuran foto yang kecil. Salah-salah Anda malah akan kurang puas dengan hasilnya. Dengan memilih kualitas dan resolusi maksimal, maka Anda bebas mencetak, mengedit, atau berbagi foto tanpa perlu memangkas keindahannya. Bila kamera yang dimiliki mendukung format RAW memang disarankan menggunakan format tersebut. Tiga Point Penting Dalam Exposure Bagi fotografer pemula, 3 bagian ini bisa dibilang termasuk bagian yang tersulit. Berikut penjelasan lebih detilnya:

1. ISO 

ISO merupakan tingkat sensitifitas sensor kamera pada cahaya. Semakin tinggi ISO berarti memungkinkan Anda untuk memotret di bawah cahaya yang redup. Hanya saja seringkali akan disertai lebih banyak noise. Sebaliknya, bila ISO rendah biasanya tidak memungkinkan untuk memotret di dalam ruangan.

2. Aperture 

Aperture menggambarkan ukuran fisik bukaan lensa dan sekaligus berkaitan dengan penentuan focal length (f atau f/). Angka f kecil berarti memiliki bukaan lensa yang besar dengan latar akan terlihat out of focus alias kabur. Sebaliknya bila angka tinggi berarti memiliki bukaan lensa yang kecil sehingga cahaya yang masuk cukup sedikit. Untuk hasilnya biasanya dapat menunjukkan ketajaman di daerah latar.

3. Shutter Speed 

Shutter speed merupakan jeda waktu shutter akan tetap terbuka seperlu memberi jalan masukkan cahaya menuju sensor. Bila terbuka dalam waku lama, maka foto yang dihasilkan biasanya menunjukkan gerakan. Sebaliknya bila waktu terbuka cukup singkat hanya bisa menangkap saru gerakan diam. Itulah beberapa tips fotografi bagi pemula. Sebagai tips tambahan seorang fotografer memang wajib mengetahui teknik fotografi yang benar. Selain itu, seorang fotografer sebaiknya juga mengenal setiap mode atau fitur yang tersedia pada kamera yang dimiliki. Dengan demikian, kamera bisa digunakan secara optimal guna menghasilkan karya yang menawan.